Kamis, 22 Juli 2010

SIDAT


Sidat, "Gede" Dari Indramayu

Ratusan pasang mata tertuju pada Bupati Indramayu H Irianto Syafiuddin yang tengah berkutat mengangkat jaring. Dalam waktu sekejap, puluhan ikan sidat tertangkap dan berliuk-liuk di atas jaring. Tidak satu pun sidat siap panen itu berukuran kecil, minimal 700 gram per ekor, bahkan ada yang sampai 5 kg per ekor.

Masyarakat setempat benar-benar dibuat kagum melihat keberhasilan budidaya sidat yang berlokasi di di Desa Lamarantarung Kecamatan Cantigi Kabupaten Indramayu itu. “Saya bangga ada warga Indramayu yang sukses budidaya sidat. Masyarakat sekitar bisa meniru keberhasilan ini,” kata Irianto usai acara panen perdana (23/2). Tidak kurang dari 800 kg sidat dalam 2 petak kolam dipanen pada hari itu.

Bahkan Ketua Paguyuban Patra Gesit, Syaiful Hanif, mengatakan hasil panen perdana ini belum optimal. Karena ukuran dan kualitas benih sidat yang ditebar tidak seragam. Ia bertekad, berikutnya akan melakukan optimalisasi kondisi lingkungan dan nutrisi agar hasil produksi lebih baik.

InsyaAllah, mulai bulan juni 2010 kami panen 1.000-1.500kg/petak dengan ukuran minimal 1 kg/ekor,” kata Saiful kepada TROBOS. Jenis sidat yang dibudidayakan adalah Anguilla Marmorata atau sogili, dengan luas lahan meliputi 2,5 hektar yang dibagi menjadi 10 petak lahan pembesaran dan 12 bak aklimatisasi. Hasil panen siap diekspor ke Taiwan, Eropa, Amerika, China, dan Hongkong.

Teknologi budidaya yang diterapkan dimulai dari pendederan I (dari ukuran glass eel/benih sidat dipelihara hingga elver atau 0,2-10gram/ekor) dan pendederan II (dari ukuran elver dipelihara hingga fingerling atau 10-100gram/ekor). Terakhir proses pembesaran hingga ukuran konsumsi di atas 500 gram/ekor.

Pusat Pembelajaran

Selain mengenalkan budidaya sidat, kelak paguyuban ini juga berperan sebagai pusat kegiatan belajar budidaya berbagai komoditas perikanan. Kegiatan budidaya lainnya adalah cacing sutera dan cacing Lumbricus dan Tiger, sebagai pakan alami ikan sidat dan jenis ikan lainnya. TROBOS

0 komentar:

Posting Komentar

 

©2009 Mina Lestari | by BDA